Latest News :

Model Pengembangan Kemitraan Agribisnis Sapi Potong

Posted by



Model pengembangan yang dapat menjadi alternatif adalah kemitraan inti-plasma. Dengan membentuk wadah berupa organisasi/kelembagaan/koperasi sebagai inti dan anggota kelompok ternak sebagai plasma.
Inti memiliki peran utama dalam pendampingan kelompok ternak berupa bimbingan teknis dan pembinaan manajemen, selain itu memfasilitasi akses permodalan, pasar baru, sapronak, dan teknologi.
Anggota kelompok berperan sebagai plasma yang memiliki kewajiban budidaya (on farm), dan menjual hasil produksi kepada inti.
Pemilihan Plasma dilakukan melalui mekanisme seleksi sehingga plasma merupakan anggota kelompok ternak yang memiliki kualifikasi, dan telah memenuhi persyaratan tertentu.

Kemitraan usaha agribisnis ini merupakan hubungan bisnis antara inti dan plasma dimana masing-masing pihak memperoleh penghasilan dari usaha bisnis yang saling terkait dengan tujuan untuk mencai keuntungan bersama dengan dilandasi rasa saling membutuhkan dan saling menguntungkan.
Model pengembangan usaha meliputi dua jenis usaha yaitu, usaha pembibitan dan usaha penggemukkan sapi potong. Model ini sangat mendukung program pemerintah yaitu pembibitan ternak di pedesaan atau VBC (Village Breeding Centre) untuk mewujudkan peternakan yang tangguh serta mewujudkan kecukupan daging tahun 2010.

Dalam lingkup peternak usaha pembibitan dimaksudkan untuk memperbanyak jumlah populasi sapi dan penjualan bibit sapi, sedangkan usaha penggemukan difokuskan untuk memenuhi kebutuhan hidup bagi peternak. Penggabungan dua model usaha ini untuk mengantisipasi penjualan sapi induk hanya untuk menutupi kebutuhan hidup peternak, sehingga pertambahan populasi ditingkat peternak tidak berkurang.

Dalam pelaksanaanya sangat dibutuhkan kerjasama yang sinergis diantara stakeholder peternakan yaitu pemerintah, perguruan tinggi, swasta dan lembaga keuangan. Pemerintah dewasa ini lebih berperan sebagai steering dari pada rowing. Artinya, masyarakat dan pihak swastalah yang menjadi motor penggerak pengembangan peternakan, sedangkan pemerintah hanya menyiapkan kondisi dan lingkungan yang baik untuk tumbuh dan berkembangnya kegiatan agribisnis peternakan.
Pemerintah berperan dalam membantu mendukung penyediaan permodalan dengan menyediakan fasilitas permodalan yang layak. Inti sebagai pendamping menyediakan rancangan kerja agribisnis mencakup manajemen, aturan kerjasama, teknologi yang digunakan yang ditetapkan melalui musyawarah mufakat.
Dengan penerapan model ini akan mengarahkan pada kemandirian petani dalam mewujudkan usaha tani berwawasan agribisnis.

PENGEMBANGAN INTI

Inti merupakan lembaga yang diharapkan dapat mendampingi petani dengan memberikan pelayanan aspek teknis dan non teknis dari hulu hingga hilir sehingga tercipta usaha yang produktif dan efisien.
Dalam rangka pendampingan petani pengembangan inti diarahkan pada kegiatan diantaranya :
1. Manajer pelayanan Inseminasi Buatan (IB) dan kesehatan ternak.
2. Penyediaan obat-obatan dan pakan ternak.
3. Pelayanan penelitian dan jasa pelatihan.
4. Akses pasar dan pengelolaan permodalan.

Karena inti merupakan penanggung jawab program sehingga diperlukan beberapa fasilitas penunjang yaitu :
1. Sekertariat
2. Kandang percontohan
3. Pakan ternak dan obat-obatan.
4. Induk sapi potong.
5. Sapi jantan untuk penggemukkan.
6. Timbangan ternak
7. Bahan dan perlengkapan Inseminasi Buatan (IB).

( @ )

Share this Post :

1 comments: