Latest News :

Bali Ndesa Mbangun Desa

Posted by

Motto Bali Ndesa Mbangun Desa (kembali ke desa membangun desa) bagi orang Jawa pada umumnya dan Jawa Tengah pada khususnya, bukanlah motto yang susah untuk dimaknai. Motto itu menggunakan bahasa Jawa sehari-hari, mengandung makna yang gampang dicerna serta mengandung semangat untuk bekerja

Lebih-lebih dalam kurun dua tahun terakhir itu, motto Bali Ndesa Mbangun Desa seolah membumi di Jawa Tengah dan muncul hampir di semua kesempatan pertemuan apakah itu pertemuan antar para pejabat, pertemuan pejabat dengan rakyat atau pertemuan di kalangan rakyat sendiri. Tidak heran, karena motto itu dipopulerkan oleh Gubernur Jawa Tengah H. Bibit Waluyo, bahkan sudah populer sebelum H. Bibit Waluyo menjabat sebagai Gubernur, karena motto itu digunakan sebagai program yang ditawarkan H. Bibit Waluyo kepada rakyat untuk menuju Jawa Tengah 1 pada Pilgub tahun 2008 lalu. Oleh karena itu, motto Bali Ndesa Mbangun Desa menjadi identik dengan sosok H. Bibit Waluyo.

Berawal dari keprihatinannya melihat masih banyaknya penduduk miskin, pengangguran, penyandang masalah kesejahteraan sosial, padahal Jawa Tengah merupakan provinsi yang kaya akan sumber daya alam dan sumber daya manusia dan sangat potensial untuk dikembangkan. Menurut Bibit Waluyo, diperlukan reorientasi kebijakan pembangunan yang mengarah kepada pembangunan perdesaan.

65 % masyarakat Jawa Tengah bedomisili di perdesaan dan mayoritas bermatapencaharian pada sektor pertanian dalam arti luas, yang meliputi pertanian lahan basah dan kering, perkebunan, kehutanan, perikanan, peternakan serta usaha mikro kecil menengah (UMKM) dan industri padat karya. Sisi lain yang amat strategis karena desa merupakan miniatur Negara serta penyangga kehidupan ekonomi, politik, sosial, budaya, bahkan pertahanan dan keamanan Negara, papar Gubernur.

Konsep Bali Ndesa Mbangun Desa mengandung pengertian untuk mengarahkan kembali orientasi pembangunan ke perdesaan yang bersifat menyeluruh, terkait dengan pengembangan sumberdaya manusia, alam, lingkungan, sosial, budaya, politik dan kewilayahan.

Dengan mengerahkan potensi masyarakat Jawa Tengah yang memiliki pengetahuan, keterampilan, teknologi dan informasi untuk ditularkan kepada masyarakat perdesaan. Demikian pula bagi mereka yang memiliki kekayaan atau modal besar, dapat memberikan bantuan modal usaha atau bertindak sebagai bapak angkat guna melindungi, memasarkan dan mengembangkan usaha produktif yang dilakukan masyarakat perdesaan.
Setelah dilantik sebagai Gubernur Jawa Tengah bersama Dra Hj Rustriningsih, MSi sebagai Wakil Gubernur pada tanggal 23 Agustus 2008, H Bibit Waluyo bertekad menjadikan Bali Ndesa Mbangun Desa sebagai gerakan pembangunan untuk pemberdayaan masyarakat desa, harapannya agar masyarakat desa bangkit, kreatif, inovatif dan bekerja keras serta mampu mendayagunakan potensi sumberdaya yang ada di desanya masing-masing untuk kemajuan pembangunan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat desa.


(trihartono)

Share this Post :

0 comments: